Jenis Jenis Sablon Manual

Apakah anda tahu ada cara-cara dalam menyablon?? Sebagian orang pasti tahu dan sebagian orangpun belum tahu pastinya. Ada banyak cara-cara dalam menyablon antara lain ada dalam artikel ini. Naah dibawah ini ada beberapa cara menyablon yang saya ketahui antara lain

Sablon Separasi:
Proses pemisahan warna disain untuk dijadikan film sablon. Memiliki dua jenis pertama yang spot color atau warna blok biasanya ini diapakai untuk disain berbentuk vektor,  yang kedua yaitu raster namanya process color. Disebut process color dikarenakan kalau memakai cat plastisol warna-warna yang sudah dipisahkan itu sudah ada,maksudnya warna-warna nya telah tersedia dan sudah ada yang jual di toko tapi bisa juga dipake untuk cat rubber, tapi hasilnya kurang bagus dikarenakan cat palstisol keunikannya adalah dapat ditumpuk pada saat masih basah jadi warnanya bisa bercampur.

Sablon Glitter:
Sablonan yang memakai tinta berupa campuran serbuk, ada yang halus adapula yang kasar, dan apabila makin kasar makin renggang pula jenis screen yang digunakan.

Sablon Foil:
Sablonan dengan menggunakan bahan kertas logam, seperti foil yang ada pada kertas undangan, dan memiliki sifat yang mengkilat.

Sablon High Density:
Sablonan timbul dari jenis plastisol, dirubber biasanya disebut dengan Foam atau timbul dengan busa  Kalau high density timbulnya benar-benar kotak presisi sedangkan foam timbulnya melengkung.

Sablon High Frequency:
Sablon dengan cat plastisol yang memakai raster-raster kecil, makanya disebut high frequency dikarenakan rasternya sangat rapat (plastisol bisa 55 sampai 60 pdi (dot per inch))

Sablon Aspal:
Salah satu jenis cat plastisol. Memiliki bentuk mirip seperti aspal yaitu dengan warna hitam pekat dan memiliki lapisan yang kasar yang mirip sekali aspal.

Demikianlah artikel dari kami tentang sedikit informasi tentang jenis-jenis sablon manual yang biasa di pakai pebisnis sablon.

Pengertian Mesin DTG

DTG adalah cara terbaru dan paling mutakhir untuk cetak pada kaos langsung adalah printer Garmen digital DTG. Printer garmen digital DTG menggunakan printer inkjet yang dimodifikasi dengan tinta garmen khusus diformulasikan untuk printer dtg. Tidak seperti sablon manual, hasil DTG tidak memerlukan pemisahan, film dan layar. Setelah karya seni Anda siap pada komputer itu adalah output darin dtg langsung ke garmen.

Kehandalan printer kaos DTG membuat pemakai atau penghobi tshirt menjadi semakin gaya, kaos menjadi media ekspresi diri yang kreatif.
Mesin Direct To Garment atau DTG printer adalah mesin sablon dengan teknologi terbaru yang bisa mencetak gambar langsung ke atas kaos bahan katun dan bahan lain tanpa perlu transfer paper dan lainnya. Hasil cetak tajam , cerah dan awet walaupun dicuci berkali-kali. Printer DTG direct to garment ini adalah solusi untuk sablon kaos satuan dengan gambar sesuka hati tanpa perlu ada batasan warna atau quantity lagi. Printer DTG direct to garment ini sangat praktis untuk digunakan dan juga harganya sangat ekonomis.

Pesanan akan kebutuhan proses cetak dengan cepat dan ekonomis diproduksi dan tak terbatas warna. Biaya produksi ke sebuah pakaian berwarna putih atau warna terang biasanya sekitar 3-6rb rupiah gambar full dan biaya produksi ke pakaian gelap untuk ukuran yang sama umumnya sekitar 13-16rb rupiah.Produksi pada cetak garmen digital DTG adalah sama dengan yang untuk sublimasi atau thermal transfer, dan umumnya sedikit lebih lambat dari sablon manual / tradisional. Dengan DTG printer garmen digital hampir tidak ada tangan pada pakaian dan lampu putih dan minim nuansa pada pakaian gelap.

Sebuah meja ukuran 1mx1m memberikan ruang yang cukup untuk printer garmen digital DTG anda. DTG printer garmen digital tidak bersaing dengan sablon manual, karena mempunyai cara kerja yang berbeda dan pangsa pasar yang berbeda pula. Printer garmen digital dtg cocok dengan baik untuk karya seni yang lebih kompleks (grafis penuh warna).

Tantangan terbesar dari DTG adalah pemasaran produk mereka. Karena printer garmen digital dtg merupakan inovasi yang baru, banyak konsumen tidak akrab dengan proses ini, namun setelah mereka menyadari bahwa mereka dapat mencetak sendiri kaos sesuai dengan keinginan dan design sesuka mereka.

Dengan munculnya tinta putih untuk printer garmen digital dtg pasar yang baru untuk jangka pendek dan kaos gelap kustom telah dikembangkan yang hampir tidak mungkin untuk mengatasi dengan bentuk lain dari metode pencetakan garmen. Printer Garmen digital dtg adalah gebrakan masa depan untuk pencetakan garmen.


Proses Sablon

Dalam dunia cetak mencetak, teknik cetak sablon dapat di katagorikan ke dalam kegiatan cetak mencetak manual, sedangkan yang menggunakan mesin di sebut dengan istilah offset. Adapun alat dan bahan yang diperlukan dalam teknik cetak sablon adalah sebagai berikut.

Alat
Sebelum melakukan proses teknik sablon adapun alat-alat yang perlu dipersiapkan sebagai berikut
Screen atau kain gasa adalah alat untuk mencetak gambar pada benda yang akan disablon. Kain ini berpori-pori sangat halus sehingga menyerupai kain sutra.
Lubang pori-pori pada kain ini berfungsi menyaring dan menentukan jumlah tinta yang keluar. Kerapatan lubang pori-pori kain ini di bagi tiga macam, yaitu screen kasar, cocok untuk media yang menyerap banyak air, seperti kaos. Nomor kerapatanya antara 48 T- 90T ( T = Thick , satuan kerapatan dan ketebalan benang-benang screen ). Screen sedang, cocok untuk benda yang tidak menyerap banyak air seperti, kertas dan kulit imitasi, nomor kerapatannya antara 120 T – 150T. Screen halus, cocok untuk benda yang tidak menyerap air seperti plastik, kaca, mika dan barang pecah belah lainya.
Rakel merupakan alat bantu untuk menerapkan cat sablon yang digunakan pada screen. Rakel ini umumnya di buat dengan bahan sintetik seperti Polyrethane atau Polyviyl. Bahan ini cukup kuat dan tahan akan kelembaban udara sehingga akan lebih awet. Adapun jenis rakel sesuai fungsinya seperti rakel lunak untuk yang memerlukan banyak tinta, rakel keras untuk hasil yang detil dan halus. Bentuk ujung rakel pun ada beberapa jenis, seperti rakel tumpul. rakel bulat, rakel lancip, rakel lancip ujung datar, rakel miring dan rakel kotak.
Meja digunakan sebagai alas atau dasar dari benda yang akan disablon
Kipas angin sebagai alat penunjang di perlukan untuk membantu mempercepat pengeringan lapisan afdruk pada proses pembuatan klise, Alat ini dapat digantikan dengan hairdryer , hairdryer akan membantu lebih cepat ketimbang kipas angin karena selain dengan angin Hairdryer juga memanaskan sehingga proses pengeringan akan lebih cepat.
Handspray/Penyemprot air ini diperlukan untuk membersihkan model gambar atau film pada screen yang telah di afdruk.

Bahan Pracetak
Digunakan untuk keperluan sablon adalah zat kimia yang di gunakan untuk pembuatan film. Adapun bahannya sebagai berikut

Larutan afdruk merupakan cairan emulsi dan sintizer(bahan peka cahaya) perbandingan campuran kedua bahan ini adalah 9 : 1 . contoh beberapa produk bahan afdruk yang berada di pasaran antara lain Ulano, Photosol, Autosol, Cromalin dan Uno
Krim deterjen ini digunakan sebagai bahan peluruh sisa-sisa cat dan tinta yang masih tertinggal pada screen .
Kaporit atau bahan pemutih di gunakan untuk menghapus lapisan afdruk setelah scren rampung di gunakan.
Secren laquer cairan ini digunakan untuk mengkoreksi hasil afdruk film pada secren. Jika ada bagian yang bocor digunakan cairan ini untuk menambal.
Perekat sintetik seperti lakban di gunakan utuk menutup daerah non image area. Yang bocor pada screen.

Bahan Cetak
Bahan cetak yang dimaksud disini adalah tinta sablon dan pengencer. Tinta sablon digunakan sebagai materi pokok pembentuk gambar pada sasaran atau media yang akan disablon. Pengencer digunakan untuk pencampur tinta agar kekentalan dapat disesuaikan. Adapun jenis tintanya sebagai berikut:

Jenis Tinta Berdasarkan Pengecer
Tinta yang berbasiskan air disebut dengan tinta Water Base, artinya jika mencetak dengan tinta ini di encerkan atau dicampur dengan air. Sedangkan dengan tinta yang berbasis minyak disebut Tinta Solvant Base, yaitu tinta yang memakai minyak sebagai pengencernya.

Jenis Tinta Berdasarkan Aplikasinya
Jenis tinta berdasarkan ke gunaannya dapat dibagi menjadi dua yakni tinta tekstil dan non tekstil. Untuk tinta tekstil ini kembali dibagi menjadi beberapa bagian yakni tinta timbul dan tidak timbul, jika tinta timbul di gunakan pada hasil cetakannya akan terasa menonjol sedangkan untuk tinta tidak timbul akan terasa rata jika diraba. Sedangkan tinta non tekstil ada beberapa jenis seperti tinta kertas, tinta untuk plastik, tinta kulit, tinta kaca, tinta logam dan tinta kayu. Macam macam tinta non tekstil memiliki sifat yang berbeda sesuai fungsi benda yang menjadi media cetak sablon.

Proses Cetak Sablon
 Ada pun tahapan –tahapan yang harus dilalui dalam proses cetak sablon. adalah.

Pembuatan Desain
Dalam memulai sesuatu tentunya harus memiliki rancangan atau desain. Ini untuk memudahkan dalam pembuatanya. Desain ini berupa gambar ataupun text yang menjadi pola cetak sablon. desain cetak sablon ini dapat dibuat dengan manual ataupun digital. Untuk desain manual biasanya menggunakan tinta hitam pekat digambar menggunkan tangan di atas kertas kalkir, ketentuan dalam desain adalah kepekatan tinta dalam gambar harus merata. Sedangkan jika menggunakan desain digital dapat dibuat di komputer dengan menggunakan software grafis seperti Photoshop, atau Corel Draw, hasil olahan gambar ini kemudian di Print di atas kertas kalkir dengan warna hitam putih. Adapun alternatif lain untuk mengganti kertas kalkir dengan memakai kertas HVS tetapi setelah gambar selesai harus di oleskan minyak kelapa, ini berfungsi memberikan agar sinar dapat masuk lewat kertas yang bening pada proses pengafdrukan

Proses afdruk Film ( Eksposing)
Proses afdruk Film adalah proses pemindahan gambar model ke screen dengan menggunakan cahaya ultra violet. Bahan yang dipergunakan adalah larutan emulsi dan sensitizer. Proses afdruk dimulai dari melarutkan cairan emulsi dengan sensitizer dengan perbandingan 9:1 yang kemudian dioleskan secara merata pada kain screen. Kemudian kain screen di keringkan dengan memakai kipas angin atau hairdryer, pada proses ini dilakukan diruang gelap untuk menghindari sinar UV membakar lapisan afdruk, karena jikan kena sinar UV dapat diyakinkan proses ini akan gagal. Setelah proses pengerigan awal ini selesai di lanjutkan proses penyinaran dengan menutup dengan film atau desain yang telah kita buat dengan kertas kalkir tadi. Diatas film diidi dengan kaca agar film tidak bergeser pada waktu penyinaran, dan pada bagian belakang secren disis dengan spon dan kain berwarna gelap untuk menguragi atau meredam sinar UV. Setelah + 1 menit screen di basahi dengan air, pada proses ini disebut dengan proses pengembangan, setelah dibasahi dengan air dan larutan kimianya telah bersih dibiarkan sesaat sebelum dibersihkan dengan mengunakan hairspray. Hairsepray ini berguna untuk merapikan dan membersihkan dari sisa-sisa larutan afdruk pada bagian Image area, proses selanjutnya adalah mengkoreksi gambar dengan secren laquer untuk menutup Image area yang tidak diinginkan menjadi non Image area. Proses terakhir dalam mengafdruk filam adalah penyinaran akhir untuk finishing, setelah film selesai di afdruk dan di koreksi dibiarkan kering sebelum digunakan.

Menyablon
Persiapan dalam proses penyablonan adalah pemasangan secren pada media, seteah secren terpasang dengan tepat barulah mulai dengan proses pemulasan cat, dalam proses pewarnaan diusahakan untuk mendahulukan warna terang yang berlajut ke warna gelap, setelah cat dipulaskan secara merata dengan rakel secren kemudian di angkat dan hasilnya di keringkan sebelm melajutkan kewarna lainya.

Pengertian Sablon

Cetak sablon merupakan proses stensil untuk memindahkan suatu citra ke atas berbagai jenis media atau bahan cetak seperti : kertas, kayu, metal, kaca, kain, plastik, kulit, dan lain-lain.
Wujud yang paling sederhana dari stensil terbuat dari bahan kertas atau logam yang dilubangi untuk mereproduksi atau menghasilkan kembali gambar maupun hasil dari suatu rancangan desain.
Stensil tersebut selanjutnya merupakan gambaran negatif dari gambar asli atau original dimana detail-detail gambar yang direproduksi memiliki tingkat keterbatasan terutama bila mereproduksi detail-detail yang halus.
Pada teknik cetak sablon acuan yang berupa stensil dapat juga melalui tahapan fotografi, yang pada umumnya dikenal dengan istilah film hand cut.Film photographi dan emulsi stensil direkatkan ke atas alat penyaring (screen) yang dibentangkan pada sebuah bingkai yang terbuat dari bahan kayu maupun logam yang berfungsi sebagai pemegang bagian dari suatu desain, dan harus mampu menahan bagian yang digunakan selama proses penyablonan berlangsung.
Adakalanya para perancang grafis melakukan tahapan desain secara langsung pada permukaan alat penyaring dengan bahan yang disebut “tusche” dan kemudian menutup eseluruhan sablonan dengan lem. Tusche selanjutnya dicuci dengan bahan pelarut agar diperoleh bagian yang dapat mengalirkan tinta pada permukaan alat penyaring.

Pada awal abad ke 20 proses pelaksanaan cetak sablon mulai menggunakan kain/screen yang terbuat dari bahan sutera yang semula dipergunakan untuk menyaring tepung. Dari sinilah maka istilah cetak sablon dikenal dengan sebutan “silk screen printing” yang digunakan pada tahapan proses cetak. Karena sutera harganya cukup mahal, serta memiliki kekuatan yang kurang baik, serta secara dimensional kurang stabil, maka kemudian diganti dengan bahan yang terbuat dari nilon dan selanjutnya dengan poliester.
Sedangkan untuk keperluan cetak, alat-alat atau benda-benda elektronik dipergunakan kain (screen) yang terbuat dari bahan stainless steel/logam.

Serat kain dibuat/dianyam/dirajut menurut standar dan diproduksi dengan berbagai ukuran tergantung dari tingkat ketebalan serat benang yang akan menghasilkan tingkat kerapatan anyaman.

Pengertian Cotton Combed

Cotton Combed adalah jenis katun (cotton) yang sangat halus, yang mana pada proses pembuatannya serat katun diproses secara khusus sebelum diputar di mesin pemintal. Secara umum cotton combed ini lebih mahal dibandingkan kain katun biasa. Bahan Cotton combed juga terlihat lebih rata karena serat benangnya yang halus.

Karena sifat bahan cotton combed yang sangat halus dan kuat, bahan cotton combed sering digunakan untuk bahan sprei atau bahan pakaian seperti kaos, yang bersentuhan langsung dengan kulit manusia.

Bahan cotton combed memiliki sifat tidak panas dan mudah menyerap keringat karena bahan baku dasarnya adalah serat kapas alami, sehingga sering digunakan sebagai bahan pakaian santai maupun pakaian olahraga. Kaos dengan bahan cotton combed sangat cocok digunakan di daerah beriklim tropis seperti di Indonesia karena sifatnya yang menyerap keringat.

Apa Arti Cotton Combed 20s, 24s, 30s, dan 40s?

Pada saat mulai memilih kaos polos, Anda akan sering dihadapkan pada istilah Cotton Combed 20s, 24s, 30s, atau 40s. Apa arti angka-angka tersebut?

Secara umum, semakin kecil angka semakin tebal bahan kaos yang dimaksud. Walaupun demikian, tidak ada standar yang pasti di antara para produsen bahan katun, sehingga istilah 20s dari produsen A bisa berbeda ketebalannya dengan bahan 20s dari produsen yang lain.

Angka 20, 24, 30, dan 40 menunjukkan tipe benang yang digunakan pada proses perajutan menjadi bahan kain.

Benang 20 biasanya digunakan untuk menghasilkan bahan kain dengan gramasi antara 180 - 220 gr/m2 untuk jenis rajutan jarum tunggal.

Benang 24 digunakan untuk menghasilkan bahan kain dengan gramasi antara 170 - 210 gr/m2 untuk jenis rajutan jarum tunggal.

Benang 30 digunakan untuk menghasilkan bahan kain dengan gramasi antara 140 - 160 gr/m2 untuk jenis rajutan jarum tunggal. Untuk jenis rajutan jarum ganda, bahan kain yang dihasilkan mencapai gramasi antara 210 - 230 gr/m2.

Benang 40 digunakan untuk menghasilkan bahan kain dengan gramasi antara 110 - 120 gr/m2 untuk jenis rajutan jarum tunggal. Untuk jenis rajutan jarum ganda, bahan kain yang dihasilkan mencapai gramasi antara 180 - 200 gr/m2.

Huruf 's' di belakang angka menunjukkan jenis rajutan untuk bahan kaos. 's' adalah singkatan dari single knit atau rajutan jarum tunggal. Jenis rajutan ini rapat, padat, kurang lentur. Sebagian besar bahan kaos katun yang beredar di pasaran menggunakan tipe rajutan jarum tunggal ini.

Selain single knit, juga ada double knit atau rajutan jarum ganda, bahan dapat digunakan bolak-balik, kedua sisinya sama saja. Bahan kaos double knit ditandai dengan huruf 'd' di belakang angka. Jenis rajutannya tidak rapat, kenyal, dan lentur, sehingga cocok digunakan untuk pakaian bayi dan anak-anak.

Kaos yang biasanya digunakan untuk bahan sablon kaos distro, umumnya menggunakan bahan kain katun combed 20s dan 30s.
Fashion Blog Directory Blog Directory & Business Pages at OnToplist.com Blogging Fusion Blog Directory
 
Copyright © 2012. Morakur Shop - All Rights Reserved
Freeze Dried Fruit Backlink checker to morakurshop.blogspot.com
Fashion Blog Directory